



PERCOBAAN 11
TUGAS UAV
1.
Apakah pengertian uav
UAV adalah singkatan dari Unmanned Aerial Vehicle, yang dalam bahasa
Indonesia diterjemahkan sebagai Kendaraan Udara Tak Berawak. UAV adalah sebuah
pesawat atau kendaraan udara yang dapat dioperasikan tanpa awak, yang
dikendalikan dari jarak jauh atau dapat beroperasi secara otomatis menggunakan
perangkat lunak dan sensor. UAV umumnya digunakan untuk berbagai tujuan,
seperti survei udara, pemetaan, pengintaian militer, pengawasan infrastruktur,
dan penggunaan sipil lainnya yang memanfaatkan teknologi penerbangan tanpa
awak.
2.
Sebutkan jenis uav
Berikut beberapa jenis UAV (Unmanned Aerial Vehicle) yang umum
digunakan:
1.
Fixed-wing UAV: UAV dengan sayap tetap, mirip
dengan pesawat terbang konvensional. Biasanya memiliki kecepatan dan jangkauan
yang lebih besar dibandingkan dengan UAV lainnya.
2.
Drone rotary wing adalah jenis UAV (Unmanned
Aerial Vehicle) yang menggunakan rotor sebagai sumber daya angkat utama.
Berbeda dengan drone fixed-wing yang memiliki sayap tetap, drone rotary wing
menggunakan rotor untuk menghasilkan daya angkat vertikal dan mengatur gerakan
di udara.
3.
Drone VTOL (Vertical Take-Off and Landing)
adalah jenis UAV (Unmanned Aerial Vehicle) yang mampu lepas landas dan mendarat
secara vertikal, tetapi juga memiliki kemampuan untuk terbang secara horizontal
seperti pesawat terbang konvensional. Hal ini membuat drone VTOL memiliki
keunggulan kombinasi antara drone rotary wing dan fixed-wing.
3.
Jelaskan tentang drone fix
wing
Drone fixed-wing adalah jenis UAV (Unmanned Aerial Vehicle) yang
memiliki sayap tetap, mirip dengan pesawat terbang konvensional. Berbeda dengan
multirotor atau helikopter UAV yang menggunakan rotor untuk mendapatkan daya
angkat vertikal, drone fixed-wing menggunakan sayap untuk menghasilkan daya
angkat dan sustainer propeller atau mesin untuk propulsi maju.
Karakteristik Drone Fixed-wing:
1.
Desain Sayap Tetap: Drone ini memiliki sayap
yang tetap, biasanya berbentuk seperti pesawat ringan atau pesawat kecil. Sayap
ini memberikan stabilitas aerodinamis dan memungkinkan drone untuk terbang
dengan efisiensi tinggi dalam jarak jauh.
2.
Efisiensi Penerbangan: Karena desain
aerodinamisnya, drone fixed-wing cenderung lebih efisien dalam hal konsumsi
energi dibandingkan dengan UAV rotor. Ini memungkinkan drone untuk terbang
dalam jangka waktu yang lebih lama atau mencakup jarak yang lebih jauh dengan
beban baterai yang sama.
3.
Kecepatan: Drone fixed-wing umumnya dapat
mencapai kecepatan yang lebih tinggi daripada UAV rotor, terutama saat terbang
dalam mode maju. Hal ini membuat mereka cocok untuk misi yang membutuhkan
pemetaan luas atau pengawasan area yang besar dalam waktu singkat.
4.
Operasi Terbang Otomatis: Kebanyakan drone
fixed-wing dapat diprogram untuk terbang secara otomatis dari titik awal hingga
tujuan dan kembali, menggunakan sistem navigasi GPS dan waypoint. Fitur ini
memudahkan penggunaan dalam survei udara atau pengumpulan data.
5.
Kemampuan Payload: Drone fixed-wing umumnya
memiliki kemampuan untuk membawa payload yang lebih besar dibandingkan dengan
multirotor UAV, seperti kamera yang lebih besar atau sensor lainnya. Hal ini
membuat mereka cocok untuk aplikasi pemetaan, pemantauan lingkungan, dan survei
keamanan.
Kelebihan dan Keterbatasan:
·
Kelebihan:
o Efisiensi energi yang tinggi.
o Kecepatan terbang yang cepat.
o Kemampuan untuk terbang dalam jarak jauh dan jangka waktu yang lama.
o Stabilitas aerodinamis yang baik.
·
Keterbatasan:
o Memerlukan landasan lepas landas dan mendarat yang cukup panjang.
o Tidak bisa terbang secara vertikal atau berhenti di udara seperti
multirotor UAV.
o Tidak cocok untuk misi yang memerlukan manuverabilitas tinggi atau akses
ke lokasi yang sulit dijangkau.
Drone fixed-wing sangat berguna untuk berbagai aplikasi seperti pemetaan
topografi, pemantauan pertanian, pemantauan kebakaran hutan, dan survei
infrastruktur. Dengan kemampuan terbang jarak jauh dan efisiensi energinya,
mereka merupakan pilihan yang populer dalam industri UAV untuk misi yang
memerlukan penutupan area yang luas dengan waktu operasi yang panjang.
4.
Jelaskan tentang drone
rotary wing
Drone rotary wing adalah jenis UAV (Unmanned Aerial Vehicle) yang
menggunakan rotor sebagai sumber daya angkat utama. Berbeda dengan drone
fixed-wing yang memiliki sayap tetap, drone rotary wing menggunakan rotor untuk
menghasilkan daya angkat vertikal dan mengatur gerakan di udara.
Karakteristik Drone Rotary Wing:
1.
Desain Rotor: Drone ini dapat memiliki
berbagai konfigurasi rotor, tetapi yang paling umum adalah quadcopter (empat
rotor) dan hexacopter (enam rotor). Rotor-rotor ini dipasang secara simetris di
sekitar tubuh drone dan mampu berputar secara independen satu sama lain.
2.
Daya Angkat Vertikal: Rotor memberikan drone
kemampuan untuk lepas landas secara vertikal dan melakukan manuver dalam ruang
terbatas. Hal ini membuat mereka sangat fleksibel untuk digunakan di area yang
padat atau sulit dijangkau.
3.
Stabilitas dalam Udara: Drone rotary wing
cenderung lebih stabil dalam kondisi angin dan saat hovering (berhenti di
udara), karena mereka dapat mengatur daya angkat dengan cepat melalui
pengendalian rotor.
4.
Manuverabilitas Tinggi: Berkat kemampuan rotor
untuk berputar dan mengatur daya angkat secara independen, drone ini dapat
melakukan manuver yang kompleks dan memungkinkan untuk perubahan arah dengan
sangat cepat.
5.
Operasi Dekat dengan Tanah: Drone rotary wing
sering digunakan untuk misi yang memerlukan akses dekat dengan tanah atau
struktur, seperti pemantauan kebakaran, pencarian dan penyelamatan, atau survei
pembangunan.
6.
Operasi Indoor: Beberapa drone rotary wing
dilengkapi dengan sensor dan teknologi navigasi yang memungkinkan mereka untuk
terbang dengan aman di dalam ruangan, membuat mereka ideal untuk misi inspeksi
atau survei dalam bangunan atau struktur tertutup.
Kelebihan dan Keterbatasan:
·
Kelebihan:
o Kemampuan lepas landas dan mendarat secara vertikal.
o Manuverabilitas tinggi dan kemampuan hovering.
o Fleksibilitas dalam operasi di area terbatas atau sulit dijangkau.
o Stabilitas yang baik dalam kondisi angin.
·
Keterbatasan:
o Umumnya memiliki waktu terbang yang lebih pendek dibandingkan dengan
drone fixed-wing.
o Efisiensi energi yang lebih rendah dibandingkan dengan drone fixed-wing
untuk misi jarak jauh.
o Rentan terhadap gangguan aerodinamis saat terbang dengan kecepatan
tinggi.
Drone rotary wing sangat cocok untuk berbagai aplikasi seperti survei cepat, pemantauan keamanan, pencarian dan penyelamatan, dan pengawasan acara besar. Karena kemampuannya untuk terbang dalam ruang terbatas dan stabil dalam kondisi angin, mereka sering digunakan dalam situasi-situasi di mana manuverabilitas dan aksesibilitas area menjadi faktor krusial.
5.
Jelaskan tentang drone vtol ?
Drone VTOL (Vertical Take-Off and Landing) adalah jenis UAV (Unmanned
Aerial Vehicle) yang mampu lepas landas dan mendarat secara vertikal, tetapi
juga memiliki kemampuan untuk terbang secara horizontal seperti pesawat terbang
konvensional. Hal ini membuat drone VTOL memiliki keunggulan kombinasi antara
drone rotary wing dan fixed-wing.
Karakteristik Drone VTOL:
1.
Desain Hybrid: Drone VTOL biasanya memiliki
kombinasi antara rotor untuk lepas landas dan mendarat secara vertikal, serta
sayap atau konfigurasi lain untuk terbang maju. Beberapa desain menggunakan
rotor yang dapat mengubah posisi untuk beralih antara mode vertikal dan
horizontal.
2.
Fleksibilitas Operasional: Kemampuan VTOL
memungkinkan drone untuk beroperasi dari area yang terbatas atau tanpa landasan
lepas landas yang besar. Ini membuat mereka cocok untuk digunakan di lokasi
yang sulit dijangkau atau dalam misi yang membutuhkan mobilitas cepat.
3.
Efisiensi Energi: Dibandingkan dengan drone
rotary wing, beberapa desain VTOL dapat memberikan efisiensi energi lebih baik
saat terbang dalam mode fixed-wing. Ini memungkinkan mereka untuk menangani
misi jarak jauh dengan lebih efektif.
4.
Manuverabilitas: Meskipun tidak sefleksibel
seperti drone rotary wing dalam hal manuverabilitas di udara, drone VTOL tetap
mampu melakukan manuver yang diperlukan untuk misi pengawasan atau survei.
5.
Stabilitas: Drone VTOL sering kali memiliki
stabilitas yang baik dalam kondisi angin karena dapat beralih antara mode
vertikal dan horizontal dengan cepat, menyesuaikan dengan perubahan kondisi
atmosfer.
Kelebihan dan Keterbatasan:
·
Kelebihan:
o Kemampuan lepas landas dan mendarat secara vertikal, memungkinkan
operasi dari area terbatas.
o Efisiensi energi yang lebih baik dibandingkan dengan drone rotary wing
untuk misi jarak jauh.
o Kombinasi fleksibilitas drone rotary wing dan fixed-wing.
·
Keterbatasan:
o Desain yang kompleks dan biasanya lebih mahal dibandingkan dengan drone
rotary wing atau fixed-wing.
o Rentan terhadap masalah mekanis pada sistem rotor dan transisi antara
mode terbang.
o Biasanya memiliki beban payload yang lebih rendah dibandingkan dengan
drone fixed-wing yang seukuran.
Drone VTOL banyak digunakan dalam berbagai aplikasi seperti survei
tanah, pemetaan topografi, pemantauan infrastruktur, dan pencarian dan
penyelamatan. Mereka menjadi solusi yang populer untuk mengatasi tantangan
operasional di area yang sulit dijangkau, karena kombinasi unik mereka antara
kemampuan lepas landas vertikal dan kecepatan terbang horizontal.
6.
Apakah keuntungan fix wing
dibanding rotary wing?
Drone fixed-wing memiliki beberapa keuntungan dibandingkan dengan drone
rotary wing, terutama tergantung pada jenis misi dan kebutuhan operasional.
Berikut adalah beberapa keuntungan drone fixed-wing dibandingkan dengan drone
rotary wing:
1.
Efisiensi Energi: Drone fixed-wing umumnya
lebih efisien secara energi daripada drone rotary wing. Karena mereka
menggunakan sayap tetap untuk menghasilkan daya angkat, drone fixed-wing
membutuhkan daya yang lebih sedikit untuk terbang pada kecepatan tertentu
dibandingkan dengan drone rotary wing yang harus mengandalkan rotor untuk daya
angkat vertikal. Hal ini membuat drone fixed-wing lebih cocok untuk misi jarak
jauh atau yang memerlukan waktu terbang yang lama.
2.
Kecepatan: Drone fixed-wing dapat mencapai
kecepatan yang lebih tinggi dibandingkan dengan drone rotary wing. Desain
aerodinamis sayap tetap memungkinkan mereka untuk terbang dengan kecepatan yang
relatif tinggi dalam mode maju, yang berguna untuk misi pemetaan cepat atau
pengawasan area besar.
3.
Kapasitas Payload: Karena desainnya yang lebih
sederhana dan efisien, drone fixed-wing memiliki kemampuan untuk membawa
payload yang lebih besar dibandingkan dengan drone rotary wing seukuran yang
sama. Ini memungkinkan penggunaan sensor yang lebih besar atau lebih banyak
peralatan lainnya untuk misi survei atau pemetaan.
4.
Stabilitas Aerodinamis: Drone fixed-wing
umumnya lebih stabil dalam kondisi udara yang tenang karena mereka tidak
memerlukan gerakan rotor untuk mempertahankan posisi di udara. Ini dapat
menghasilkan data atau gambar yang lebih stabil dan akurat selama misi survei
atau pemetaan.
Namun, perlu diingat bahwa keuntungan ini harus dinilai dalam konteks
kebutuhan spesifik dan karakteristik misi. Drone rotary wing, meskipun mungkin
kurang efisien dan memiliki kecepatan terbang yang lebih rendah, tetap unggul
dalam kemampuan lepas landas vertikal, manuverabilitas tinggi, dan kemampuan
untuk beroperasi di area yang sempit atau sulit dijangkau. Oleh karena itu,
pemilihan antara drone fixed-wing dan rotary wing harus mempertimbangkan secara
teliti kebutuhan spesifik misi dan lingkungan operasionalnya.
7.
Apakah keuntungan rotary
wing dibanding fix wing
Drone rotary wing memiliki beberapa keuntungan yang menjadi pilihan
utama tergantung pada jenis misi dan kondisi operasional yang dihadapi. Berikut
adalah beberapa keuntungan drone rotary wing dibandingkan dengan drone
fixed-wing:
1.
Lepas Landas dan Mendarat Vertikal: Drone
rotary wing dapat lepas landas dan mendarat secara vertikal, tanpa memerlukan
landasan lepas landas yang panjang seperti drone fixed-wing. Hal ini membuat
mereka sangat fleksibel untuk digunakan di area yang terbatas atau sulit
dijangkau, termasuk operasi dari kapal, atap gedung, atau area yang tidak
memiliki landasan terbang.
2.
Manuverabilitas Tinggi: Rotor pada drone
rotary wing memungkinkan mereka untuk melakukan manuver yang sangat fleksibel
di udara, termasuk hovering, perubahan arah yang cepat, dan kemampuan untuk
berhenti di udara. Hal ini membuat mereka cocok untuk misi yang memerlukan
akses dekat dengan objek atau penerbangan dalam area yang beragam.
3.
Stabilitas dalam Angin: Drone rotary wing
sering kali lebih stabil dalam kondisi angin dibandingkan dengan drone
fixed-wing. Kemampuan rotor untuk mengatur daya angkat dan perubahan posisi
dengan cepat memungkinkan mereka untuk tetap stabil dan terkendali dalam
berbagai kondisi cuaca.
4.
Operasi Indoor: Beberapa drone rotary wing
dilengkapi dengan teknologi navigasi dan sensor yang memungkinkan mereka untuk
terbang dengan aman di dalam ruangan atau di dekat struktur, yang sering kali
sulit atau bahkan tidak mungkin dilakukan oleh drone fixed-wing.
5.
Efisiensi untuk Misi Tertentu: Meskipun secara
umum lebih boros energi dibandingkan dengan drone fixed-wing, drone rotary wing
sering kali lebih efisien untuk misi yang membutuhkan manuverabilitas tinggi,
seperti pencarian dan penyelamatan, pemantauan kebakaran, atau survei yang memerlukan
akses langsung ke area tertentu.
Keputusan untuk menggunakan drone rotary wing atau fixed-wing sangat
tergantung pada kebutuhan spesifik misi dan lingkungan operasionalnya.
Sementara drone fixed-wing cocok untuk misi jarak jauh, efisiensi energi, dan
kecepatan, drone rotary wing menawarkan fleksibilitas yang luar biasa dalam
manuver dan kemampuan untuk beroperasi di area yang sulit dijangkau atau
terbatas.
8.
Apakakah keuntungan vtol
dibanding fix wing dan rotary wing
Drone VTOL (Vertical Take-Off and Landing) menggabungkan beberapa
keuntungan dari drone fixed-wing dan drone rotary wing, sehingga memberikan
solusi yang unik untuk berbagai jenis misi. Berikut adalah beberapa keuntungan
drone VTOL dibandingkan dengan drone fixed-wing dan drone rotary wing:
1.
Fleksibilitas Lepas Landas dan Mendarat: Drone
VTOL dapat lepas landas dan mendarat secara vertikal, mirip dengan drone rotary
wing. Hal ini memungkinkan mereka untuk beroperasi dari area yang terbatas atau
tanpa landasan lepas landas yang besar, seperti drone rotary wing.
2.
Efisiensi Energi: Secara umum, drone VTOL
dapat lebih efisien secara energi daripada drone rotary wing dalam mode
fixed-wing. Ketika berada dalam mode fixed-wing, drone VTOL menggunakan sayap
untuk menghasilkan daya angkat, yang lebih efisien daripada menggunakan rotor untuk
terbang jarak jauh.
3.
Kecepatan dan Jangkauan: Dalam mode
fixed-wing, drone VTOL dapat mencapai kecepatan yang lebih tinggi dan jangkauan
yang lebih besar daripada drone rotary wing. Ini membuat mereka cocok untuk
misi yang memerlukan pencapaian jarak jauh atau kecepatan tinggi.
4.
Manuverabilitas: Meskipun tidak sefleksibel
seperti drone rotary wing dalam hal manuverabilitas di udara, drone VTOL masih
memiliki kemampuan untuk beroperasi di area yang membutuhkan akses vertikal
atau ruang terbatas. Mereka juga dapat melakukan manuver perubahan arah dan
berhenti di udara, meskipun tidak seefisien atau sefleksibel seperti drone
rotary wing dalam hal ini.
5.
Stabilitas dan Keselamatan: Drone VTOL
biasanya lebih stabil dalam kondisi angin daripada drone rotary wing, karena
mereka dapat beralih antara mode vertikal dan horizontal dengan cepat dan
mudah. Ini membuat mereka lebih cocok untuk operasi dalam kondisi cuaca yang
beragam atau di lingkungan yang tidak stabil.
6.
Operasi Multi-misi: Kombinasi keuntungan dari
drone fixed-wing dan drone rotary wing membuat drone VTOL sangat cocok untuk
berbagai jenis misi, termasuk survei dan pemetaan, pencarian dan penyelamatan,
pengawasan keamanan, dan aplikasi industri lainnya. Mereka dapat beradaptasi
dengan perubahan kebutuhan misi tanpa memerlukan peralatan tambahan atau
modifikasi besar.
Namun, drone VTOL juga memiliki beberapa keterbatasan, seperti desain
yang kompleks dan potensial untuk kegagalan sistem transisi antara mode
vertikal dan horizontal. Pemilihan antara drone VTOL, fixed-wing, atau rotary
wing harus mempertimbangkan dengan cermat kebutuhan spesifik misi, lingkungan
operasional, dan ketersediaan teknologi yang tepat untuk mencapai tujuan yang
diinginkan.
9.
Apakah penggunaan drone di
dunia sipil
Penggunaan drone di dunia sipil telah berkembang pesat dalam beberapa
tahun terakhir, dengan berbagai aplikasi yang bervariasi dari survei udara
hingga pengiriman barang. Berikut adalah beberapa contoh utama penggunaan drone
di sektor sipil:
1.
Pemetaan dan Pemantauan: Drone digunakan
secara luas untuk pemetaan topografi, pemantauan lingkungan, pemantauan tanaman
(agriculture drone), dan pemantauan infrastruktur seperti jembatan dan jaringan
listrik. Mereka dapat dilengkapi dengan kamera multispektral dan sensor lainnya
untuk mengumpulkan data yang akurat dan cepat.
2.
Konstruksi dan Pembangunan: Drone digunakan
untuk pemantauan kemajuan konstruksi, pemetaan situs, inspeksi struktur, dan
manajemen inventaris. Mereka membantu mengurangi biaya dan waktu yang
diperlukan untuk survei dan inspeksi tradisional.
3.
Pemantauan Keamanan dan Pengawasan: Drone
digunakan dalam pengawasan keamanan, misalnya untuk patroli perbatasan, acara
besar, atau area yang berisiko tinggi. Mereka dapat memonitor lalu lintas,
kecelakaan, atau aktivitas yang mencurigakan dari udara.
4.
Pengiriman Barang: Beberapa perusahaan
eksperimen dengan penggunaan drone untuk pengiriman barang seperti paket kecil
atau obat-obatan darurat. Teknologi ini masih dalam tahap pengembangan, tetapi
menjanjikan efisiensi dan kecepatan dalam pengiriman logistik.
5.
Penyelamatan dan Bantuan Bencana: Drone dapat
digunakan dalam misi pencarian dan penyelamatan untuk menjangkau daerah yang
sulit diakses atau berbahaya bagi tim penyelamat manusia. Mereka juga digunakan
untuk pemantauan dan analisis bencana alam seperti kebakaran hutan, banjir,
atau gempa bumi.
6.
Media dan Hiburan: Drone sering digunakan
dalam industri media untuk pengambilan gambar dan rekaman udara dalam produksi
film, liputan berita, atau acara olahraga. Mereka memberikan sudut pandang yang
unik dan dramatis yang sulit dicapai dengan metode tradisional.
7.
Pendidikan dan Penelitian: Drone digunakan
dalam pendidikan untuk mengajarkan konsep teknis seperti navigasi, penginderaan
jauh, dan pemrograman. Mereka juga digunakan dalam penelitian ilmiah, seperti
pemetaan arkeologi atau survei hewan liar tanpa gangguan.
Penggunaan drone di dunia sipil terus berkembang seiring dengan
peningkatan teknologi, regulasi yang lebih jelas, dan penurunan biaya
peralatan. Mereka memberikan solusi yang efektif untuk banyak tantangan dalam
berbagai sektor, meningkatkan efisiensi operasional dan memberikan akses ke
data dan perspektif baru yang sebelumnya sulit atau mahal untuk diperoleh.
10.
Apakah penggunaan drone di dunia militer
Penggunaan drone di dunia militer telah menjadi bagian integral dari
strategi pertahanan dan operasi militer modern. Drone atau UAV (Unmanned Aerial
Vehicle) memberikan keunggulan strategis dalam berbagai aspek operasional
militer. Berikut adalah beberapa aplikasi utama penggunaan drone di dunia
militer:
1.
Pengintaian dan Pengawasan: Drone digunakan
untuk pengintaian udara, survei target, dan pengawasan aktivitas musuh. Mereka
dilengkapi dengan kamera, sensor, dan peralatan pengintaian lainnya untuk
mengumpulkan intelijen dan informasi yang vital tanpa memerlukan kehadiran
langsung personel militer di area konflik.
2.
Serangan Udara: Drone juga dapat dipersenjatai
untuk melakukan serangan langsung terhadap target musuh. UAV bersenjata seperti
Predator dan Reaper telah digunakan untuk misi penyerangan, mengurangi risiko
bagi pilot dan memungkinkan serangan presisi yang lebih tinggi.
3.
Pengawalan Konvoi dan Perlindungan: Drone
digunakan untuk pengawalan konvoi militer dan perlindungan pasukan dari ancaman
udara. Mereka memberikan pengintaian dan pengawasan kontinu dari udara untuk
mendeteksi dan mengantisipasi serangan musuh.
4.
Pemantauan Perbatasan: Drone digunakan untuk
pemantauan perbatasan, pengawasan zona demiliterisasi, dan patroli udara untuk
melindungi wilayah nasional dari infiltrasi musuh atau ancaman dari luar.
5.
Bantuan Bencana dan Pencarian dan Penyelamatan:
Selain aplikasi militer langsung, drone juga digunakan untuk bantuan bencana
alam dan misi pencarian dan penyelamatan di daerah yang sulit dijangkau atau
berbahaya bagi tim penyelamat manusia.
6.
Pelatihan dan Simulasi: Drone digunakan dalam
pelatihan militer untuk latihan navigasi, taktik udara, dan simulasi serangan.
Mereka memberikan pengalaman praktis dalam lingkungan yang aman dan terkendali.
Penggunaan drone di militer memungkinkan peningkatan efektivitas
operasional, pengurangan risiko terhadap personel militer, dan peningkatan
kemampuan untuk mengumpulkan intelijen yang kritis. Namun, seperti teknologi
militer lainnya, penggunaan drone juga menimbulkan pertanyaan etika dan hukum
terkait penggunaan senjata otonom dan keamanan data. Regulasi dan kebijakan
internasional terus dikembangkan untuk mengatur penggunaan drone di konflik
bersenjata dan dalam konteks hukum perang.